5 Cara Melaporkan Penipuan Online Melalui Website

Penipuan online bisa menyerang siapa saja, kapan saja namun jangan biarkan Anda menjadi korban penipuan digital.

5 Cara Melaporkan Penipuan Online Melalui Website

Di era transaksi daring yang semakin marak, penipuan online sering terjadi melalui media sosial, marketplace, atau situs palsu.

Berikut ini Akan membahas lima cara mudah dan akurat untuk melaporkan penipuan online melalui website dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti, agar Anda dapat segera bertindak.

1. Kumpulkan Bukti Sebelum Melapor

Sebelum Anda klik “kirim laporan”, hal paling penting adalah mengumpulkan bukti sebanyak-mungkin screenshot chat, bukti transfer atau pembayaran, nomor rekening atau e-wallet pelaku, nama akun media sosial, link website yang diduga penipuan, serta tanggal dan kronologi kejadian.

Situs resmi seperti CekRekening.id menekankan bahwa pelapor perlu mengisi data rekening pelaku dan melampirkan bukti agar laporan bisa diproses.

Tanpa bukti yang lengkap, proses pelaporan bisa tersendat atau kurang efektif. Setelah bukti terkumpul, pastikan Anda tidak membuang atau mengubah bukti tersebut simpan screenshot di tempat yang aman dan buat salinan jika perlu.

Hal ini penting karena jika laporan diteruskan ke pihak berwenang seperti polisi atau bank. Bukti elektronik akan digunakan sebagai alat bukti sesuai regulasi.

Persiapan bukti yang matang membantu Anda tetap tenang dan terbuka dalam proses lapor.

2. Gunakan Situs Laporan Resmi Oleh Pemerintah

Laporan melalui jalur resmi pemerintah adalah salah satu cara paling aman dan transparan. Misalnya, Anda bisa membuka situs Lapor.go.id kemudian memilih opsi pengaduan atau laporan masyarakat.

Dalam situs tersebut, Anda akan diminta mengisi judul laporan, tanggal kejadian, lokasi, instansi tujuan, jenis tindak pidana. Serta mengunggah bukti pendukung dengan ukuran maksimal tertentu.

Melalui kanal semacam ini, laporan Anda akan diteruskan ke instansi yang relevan untuk proses lanjut.

Metode ini cocok jika kasus Anda melibatkan modus penipuan yang mengatasnamakan instansi resmi atau lembaga tertentu.

Penting untuk mengisi data dengan jujur dan lengkap agar proses penelusuran bisa berjalan lancar.

Baca Juga: Tiga Langkah Untuk Melindungi Diri Anda Dari Penipuan

3. Laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (Jika Berkaitan Transaksi Keuangan)

3. Laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (Jika Berkaitan Transaksi Keuangan)

Jika penipuan yang Anda alami berkaitan dengan transaksi keuangan, seperti investasi bodong, pinjaman online ilegal, atau transfer ke rekening mencurigakan, maka Anda juga perlu melaporkannya ke lembaga yang menangani keuangan.

Sebagai contoh, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui unit seperti Indonesia Anti‑Scam Centre (IASC) sudah mencatat ribuan laporan dan memblokir banyak rekening pelaku penipuan.

Anda bisa menghubungi via email atau form aduan di situs OJK. Serta menyertakan nomor rekening dan bukti transfer seperti yang disarankan.

Langkah ini penting karena lembaga keuangan memiliki kewenangan untuk memblokir rekening dan mencegah kerugian lebih lanjut.

Dengan melaporkan kepada OJK, Anda membantu memperkuat proses penindakan terhadap pelaku sekaligus memberi sinyal bahwa masyarakat tidak akan tinggal diam menghadapi penipuan online.

4. Melapor ke Badan Regulasi Telekomunikasi

Modus penipuan pun semakin canggih melalui aplikasi chat, media sosial, panggilan telepon telemarketing. Atau konten daring yang menjanjikan hadiah atau imbalan besar.

Untuk kasus seperti ini, Anda bisa melapor ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) atau melalui sistem aduan layanan di Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo).

Melalui layanan ini, Anda mengisi data pelaku (nomor telepon, link konten, chat), memilih kategori “penipuan online / telekomunikasi”, unggah bukti dan submit laporan.

Melalui layanan ini, Anda mengisi data pelaku (nomor telepon, link konten, chat), memilih kategori “penipuan online / telekomunikasi”, unggah bukti dan submit laporan.

Cara ini krusial terutama jika penipuan dilakukan dengan memanfaatkan platform telekomunikasi atau media sosial yang mengelabui korban melalui link berbahaya atau penyalahgunaan identitas lembaga resmi.

Dengan laporan ini, pihak berwenang dapat menindak pelanggaran yang terkait penyalahgunaan jasa telekomunikasi dan membantu memblokir nomor atau akun pelaku agar tidak terus beraksi.

5. Follow-Up dan Pantau Proses Laporan

Melaporkan saja belum cukup Anda harus aktif memantau proses tindak lanjut laporan Anda. Setelah submit, biasanya Anda akan menerima nomor tiket atau bukti bahwa laporan telah diterima.

Di situs resmi seperti Lapor.go.id atau CekRekening.id. Ada fitur notifikasi email atau portal yang bisa diakses untuk melihat status pengaduan.

Jika dalam beberapa waktu Anda belum menerima respon. Anda dapat menghubungi instansi terkait dengan menyebut nomor laporan Anda.

Simpan semua korespondensi, tangkapan layar, dan catatan nama petugas yang menghubungi Anda. Dengan demikian, Anda menunjukkan komitmen untuk memperoleh keadilan dan dapat membantu mempercepat proses pemblokiran rekening, pelacakan pelaku, atau pengembalian dana jika memungkinkan.

Simak dan ikuti terus Lapor Situs BO agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari narasi.tv
  • Gambar Kedua dari voi.id