Awas! Begini Modus Penipuan Lewat Rekening yang Harus Anda Hindari

Modus penipuan lewat rekening bank yang kian marak dan harus diwaspadai masyarakat yang harus anda hindari.

Awas! Begini Modus Penipuan Lewat Rekening yang Harus Anda Hindari

Para pelaku memanfaatkan kelengahan dan ketidaktahuan masyarakat untuk melancarkan aksinya.Jika tidak hati-hati, uang di rekening bisa raib hanya dalam hitungan menit.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana modus-modus penipuan ini bekerja, agar kita tidak mudah terjebak. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Lapor Situs BO Penipu.

Modus Phishing Lewat SMS dan Email

Salah satu cara paling umum yang dilakukan pelaku adalah mengirimkan pesan palsu melalui SMS atau email yang seolah-olah berasal dari pihak bank resmi. Isi pesan biasanya berupa peringatan bahwa rekening korban diblokir, atau ada aktivitas mencurigakan yang harus segera dikonfirmasi. Untuk meyakinkan, pesan ini dilengkapi tautan (link) yang diarahkan ke situs palsu menyerupai website resmi bank.

Contoh:

  • SMS berbunyi Rekening Anda terblokir sementara. Segera lakukan verifikasi data melalui link berikut: [tautan palsu]”.
  • Email dengan logo bank yang menginformasikan Ada login mencurigakan dari perangkat asing. Klik tautan ini untuk mengamankan akun Anda.

Begitu korban memasukkan data seperti user ID, password, PIN, atau OTP ke situs palsu, informasi itu langsung digunakan pelaku untuk membobol rekening.

Modus Penipuan Pinjaman Online

Pelaku penipuan juga kerap menawarkan pinjaman online cepat cair dengan syarat mudah. Korban diminta membayar biaya administrasi atau uang muka terlebih dahulu ke rekening tertentu. Setelah uang dikirim, pinjaman yang dijanjikan tidak pernah cair.

Kasus nyata terjadi di Yogyakarta, ketika puluhan orang tergiur penawaran pinjaman melalui media sosial dengan bunga rendah.

Mereka diminta mentransfer biaya administrasi antara Rp500 ribu hingga Rp2 juta. Total kerugian mencapai ratusan juta rupiah karena tak satupun pinjaman benar-benar disalurkan.

Rekening Penampung Kejahatan Digital

Banyak korban penipuan tidak sadar bahwa rekening mereka bisa disalahgunakan sebagai rekening penampung. Modusnya, pelaku meminta orang lain membuka rekening baru dengan iming-iming komisi.

Rekening tersebut lalu dipakai untuk menampung uang hasil kejahatan, seperti phishing, investasi bodong, atau judi online.

Contoh kasus besar terjadi pada 2022, ketika Polri membongkar jaringan penipuan online yang menggunakan ratusan rekening orang lain untuk menampung dana korban.

Banyak pemilik rekening awalnya hanya dibayar Rp200 ribu untuk membuka rekening, tetapi akhirnya ikut terseret hukum karena rekening atas nama mereka terhubung dengan tindak pidana.

Baca Juga: Jangan Asal Klik! Tips Simpel Kenali Situs Penipuan

Cara Menghindari dan Melindungi Diri

Cara Menghindari dan Melindungi Diri

Agar tidak menjadi korban penipuan rekening, masyarakat harus selalu waspada dan tidak mudah percaya dengan tawaran menggiurkan. Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Jangan pernah membagikan PIN, password, atau OTP kepada siapa pun, termasuk orang yang mengaku dari bank.
  • Abaikan SMS, email, atau telepon yang mencurigakan, apalagi jika mengandung tautan. Bank tidak pernah meminta data pribadi lewat media tersebut.
  • Gunakan hanya aplikasi resmi dari Play Store atau App Store, jangan mengunduh dari tautan yang tidak jelas.
  • Saat bertransaksi di ATM, periksa slot kartu dan keypad untuk memastikan tidak ada alat tambahan yang mencurigakan.
  • Untuk belanja online, gunakan marketplace resmi dengan sistem rekening bersama, bukan transfer langsung ke rekening pribadi yang tidak jelas identitasnya.

Modus Skimming dan Pembajakan Rekening

Skimming adalah pencurian data nasabah melalui alat yang dipasang pada mesin ATM. Alat ini mampu merekam data kartu dan PIN korban saat melakukan transaksi. Dengan data tersebut, pelaku bisa menggandakan kartu dan menguras saldo korban. Selain skimming, ada juga modus pembajakan rekening melalui aplikasi palsu yang dipasang di ponsel korban.

Beberapa contoh kasus:

  • Nasabah mengambil uang di ATM, beberapa hari kemudian saldo tiba-tiba berkurang tanpa transaksi yang dilakukan. Setelah diselidiki, ternyata ATM tersebut dipasangi alat skimmer.
  • Korban mengunduh aplikasi mobile banking palsu dari tautan tertentu, lalu memasukkan data login. Informasi ini langsung dicuri dan digunakan pelaku untuk mengakses rekening.

Simak dan ikuti terus Lapor Situs BO agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari techno.viva.co.id
  • Gambar Kedua dari money.kompas.com