Diretas! 7 Kesalahan Umum Ini Bikin Akun Online Anda Jadi Sasaran Empuk
Kesalahan umum yang bikin akun online diretas sering tidak disadari oleh banyak pengguna internet sehingga meningkatkan risiko pencurian data.
Padahal, kesalahan-kesalahan sederhana ini justru membuka peluang besar bagi para peretas untuk mencuri data pribadi Anda. Dalam dunia digital yang semakin kompleks, memahami jebakan-jebakan keamanan adalah kunci utama agar akun Anda tetap aman.
Lapor Situs BO Penipu akan membahas 7 kesalahan umum yang bisa bikin akun online mudah diretas dan pelajari cara menghindarinya sebelum akun Anda menjadi korban berikutnya.
1. Kata Sandi Lemah
Pernahkah Anda menggunakan kata sandi seperti 123456, qwerty, atau bahkan nama sendiri? Jika ya, Anda sedang mengundang bahaya. Kata sandi semacam ini sangat mudah ditebak oleh peretas melalui metode brute force atau dictionary attack teknik yang mencoba berbagai kombinasi kata umum hingga menemukan yang cocok.
Solusi terbaik untuk menghindari penggunaan kata sandi yang lemah adalah dengan membuat kombinasi yang kuat, terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, atau nama hewan peliharaan karena mudah ditebak oleh peretas.
Untuk mempermudah pengelolaan berbagai kata sandi yang rumit, Anda bisa menggunakan password manager yang aman. Alat ini akan menyimpan dan mengisi otomatis kata sandi Anda saat dibutuhkan, sehingga Anda tidak perlu mengingat semuanya satu per satu.
2. Satu Kata Sandi Untuk Semua Akun? Bahaya Besar!
Memang lebih praktis menggunakan satu kata sandi untuk semua akun. Tapi jika satu akun Anda bocor, semua akun lain dengan kata sandi serupa juga ikut terancam. Ini disebut serangan credential stuffing dan sangat umum terjadi.
Untuk menjaga keamanan akun, sangat disarankan untuk menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun yang Anda miliki. Dengan cara ini, jika salah satu akun mengalami kebocoran, akun lainnya tetap aman.
Mengingat banyaknya akun dan kata sandi yang berbeda memang bisa merepotkan, namun Anda dapat mengandalkan password manager untuk menyimpan dan mengelolanya secara otomatis dan aman, sehingga Anda tidak perlu mengingat semuanya secara manual.
3. Tidak Mengaktifkan Multi-Factor Authentication
Kata sandi bisa dicuri, tapi dengan MFA, peretas masih harus menghadapi satu lapisan keamanan lagi. MFA biasanya berupa kode OTP dari SMS atau aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator.
Untuk meningkatkan keamanan akun, penting untuk mengaktifkan fitur Multi-Factor Authentication (MFA) pada berbagai layanan penting seperti email, media sosial, perbankan, dan layanan cloud. MFA menambahkan lapisan perlindungan ekstra dengan meminta verifikasi tambahan selain kata sandi, sehingga akun Anda lebih sulit diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
Sebaiknya gunakan aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator atau Microsoft Authenticator karena metode ini lebih aman dibandingkan pengiriman kode melalui SMS yang rentan disadap.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh untuk Melaporkan Situs Bandar Online Penipu
4. Mudah Tertipu Phishing
Phishing adalah teknik penipuan yang meniru tampilan situs asli untuk mencuri data login Anda. Bisa datang lewat email palsu, pesan WhatsApp mencurigakan, atau bahkan iklan yang mengarahkan ke situs tiruan.
Untuk menghindari jebakan phishing, penting untuk selalu memeriksa URL situs web sebelum Anda memasukkan informasi login. Pastikan alamat situs benar dan tidak mengandung ejaan yang mencurigakan atau tampak aneh.
Jangan pernah mengklik tautan yang dikirim dari sumber yang tidak dikenal, baik melalui email, pesan teks, maupun media sosial. Untuk perlindungan tambahan, gunakan ekstensi browser atau perangkat lunak antivirus yang memiliki fitur anti-phishing guna membantu mendeteksi dan memblokir situs palsu secara otomatis.
5. Login di Situs yang Tidak Aman
Jangan pernah mengabaikan keamanan situs tempat Anda memasukkan data sensitif. Situs tanpa HTTPS atau yang diakses lewat jaringan publik berisiko tinggi menjadi target serangan man-in-the-middle.
Untuk menjaga keamanan saat mengakses situs, pastikan situs tersebut menggunakan protokol HTTPS yang ditandai dengan adanya ikon gembok di bilah alamat. Hal ini menunjukkan bahwa koneksi antara pengguna dan situs telah dienkripsi sehingga lebih aman dari ancaman peretas.
Selain itu, hindari melakukan login atau mengakses akun penting melalui jaringan Wi-Fi publik, terutama jika tidak menggunakan VPN, karena jaringan semacam ini rentan terhadap penyadapan data. Sebaiknya, selalu gunakan perangkat pribadi yang terpercaya dibandingkan komputer umum, guna menghindari risiko pencurian informasi melalui perangkat yang tidak aman.
6. Membiarkan Sistem Tak Terupdate
Pembaruan perangkat lunak bukan hanya soal fitur baru. Banyak update dirilis untuk menutup celah keamanan yang bisa dimanfaatkan peretas. Tapi sayangnya, banyak orang mengabaikannya.
Untuk menjaga keamanan perangkat dan data pribadi, sangat penting untuk mengaktifkan pembaruan otomatis pada sistem operasi dan aplikasi. Pembaruan ini sering kali berisi perbaikan terhadap celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Selain itu, gunakan antivirus dan firewall yang selalu terbarui agar perangkat terlindungi dari berbagai ancaman malware dan serangan siber. Tak kalah penting, lakukan pengecekan secara rutin terhadap pembaruan pada browser, plugin, serta aplikasi yang digunakan, karena komponen-komponen ini juga rentan menjadi target serangan jika tidak diperbarui secara berkala.
7. Terlalu Banyak Unggah Informasi Pribadi di Media Sosial
Tanggal lahir, nama ibu kandung, nama hewan peliharaan semua informasi ini bisa digunakan untuk menebak jawaban dari pertanyaan keamanan atau bahkan melakukan manipulasi sosial (social engineering). Banyak pengguna tidak sadar bahwa informasi yang dibagikan ke publik bisa jadi senjata bagi peretas.
Untuk melindungi privasi di dunia digital, sebaiknya hindari mengunggah informasi sensitif secara publik, seperti alamat rumah, nomor telepon, atau data pribadi lainnya. Informasi semacam itu dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan yang merugikan.
Gunakan pengaturan privasi yang tersedia di media sosial agar hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat unggahan Anda. Selain itu, selalu pertimbangkan siapa saja yang dapat mengakses informasi yang Anda bagikan, dan pastikan hanya orang-orang yang benar-benar dipercaya yang diberi akses.
Kesimpulan
Kesalahan kecil dalam menjaga keamanan akun bisa berakibat besar dari akun email dibobol, hingga rekening bank terkuras. Tapi kabar baiknya, semua kesalahan ini bisa dihindari dengan langkah-langkah sederhana. Mulailah dari sekarang:
- Ganti kata sandi Anda dengan yang kuat.
- Aktifkan MFA di semua layanan penting.
- Waspadai link mencurigakan.
- Perbarui perangkat Anda secara rutin.
- Lindungi informasi pribadi Anda dengan bijak.
Jangan menunggu sampai menjadi korban baru mengambil tindakan. Lindungi diri Anda dan data pribadi Anda hari ini juga! Simak dan ikuti terus Lapor Situs BO agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
Gambar Pertama dari www.detik.com
Gambar Kedua dari tintahijau
[…] Baca Juga: Diretas! 7 Kesalahan Umum Ini Bikin Akun Online Anda Jadi Sasaran Empuk […]