Penipuan Kripto Berkedok Investasi di WhatsApp Menjerat Ribuan Korban!

Penipuan kripto berkedok investasi di WhatsApp semakin mengkhawatirkan karena menjebak ribuan korban dengan janji keuntungan tinggi.

Penipuan Kripto Berkedok Investasi di WhatsApp Menjerat Ribuan Korban!

Pelaku memanfaatkan media sosial dan grup WhatsApp untuk membangun kepercayaan sebelum mengarahkan korban menanamkan dana pada platform investasi palsu. Modus ini melibatkan berbagai trik manipulasi dan penggunaan rekening bank fiktif, sehingga korban kesulitan menarik dana mereka. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Lapor Situs BO Penipu.

Modus Operandi Penipuan Kripto Melalui WhatsApp

Penipuan kripto yang memanfaatkan WhatsApp sebagai media komunikasi telah menjadi salah satu modus penipuan yang marak terjadi dan menjerat banyak korban. Pelaku biasanya membuat grup WhatsApp dengan dalih memberikan edukasi atau pelatihan investasi saham dan mata uang kripto.

Dalam grup tersebut, seorang pelaku mengaku sebagai Profesor AS atau ahli investasi yang memberikan pelajaran trading kepada anggota, membangun kepercayaan korban secara bertahap. Setelah membuka pintu kepercayaan, para korban kemudian diarahkan untuk bergabung di platform investasi palsu seperti JYPRX, SYIPC, dan LEEDSX.

Pelaku menggunakan metode manipulasi psikologis dengan memberikan “bonus” kecil dan memungkinkan korban melakukan penarikan di awal untuk meyakinkan bahwa investasi tersebut aman dan menguntungkan. Namun, ketika korban mencoba menarik investasi pokok mereka, akun dibekukan dengan berbagai alasan.

Seperti investigasi pencucian uang, dan korban bahkan dipaksa membayar “pajak” agar dapat mengambil dana mereka. Skema ini makin melebar dengan pelibatan asisten korban dalam grup WhatsApp untuk menjalin komunikasi pribadi dan memperkuat rasa percaya korban.

Skala Kerugian dan Jumlah Korban yang Terjebak

Bareskrim Polri mengungkap bahwa dalam kasus ini terdapat sekitar 90 korban yang tersebar di wilayah Jakarta, Surabaya, Medan, hingga Makassar dengan total kerugian mencapai Rp105 miliar. Fiberasi korban terus bertambah seiring dengan berkembangnya modus penipuan yang semakin canggih dan meyakinkan melalui iklan di media sosial serta pendekatan yang intensif via WhatsApp.

Seorang korban berinisial SW yang semula hanya ingin belajar investasi saham akhirnya terperangkap dalam jaringan penipuan tersebut setelah tergiur janji keuntungan dan dukungan personal dari pelaku yang berpura-pura menjadi mentor investasi. Korban ini bahkan kehilangan tabungan hari tua senilai lebih dari Rp300 juta. Yang sebelumnya ditransfer dalam beberapa tahap ke rekening fiktif yang dikendalikan sindikat.

Baca Juga: Awas Tertipu! Penipuan Libatkan Bank Indonesia, Begini Modusnya!

Penggunaan Rekening Bank dan Peran Sindikat Internasional

Penggunaan Rekening Bank dan Peran Sindikat Internasional”1200
Pelaku penipuan menggunakan berbagai rekening bank milik perusahaan fiktif yang berfungsi sebagai rekening penampungan dana hasil kejahatan. Penyidik telah mengidentifikasi sebanyak 67 rekening yang tersebar di beberapa bank besar Indonesia, termasuk BRI, BCA, Mandiri, Sinarmas, BNI, dan lainnya sebagai sarana menampung uang korban.

Beberapa rekening bahkan terdaftar atas nama perusahaan nominee yang sengaja dibuat untuk mengaburkan jejak uang yang dicuri. Sindikat ini bukan hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga melibatkan warga negara asing, terutama Malaysia.

Beberapa tersangka yang sudah ditangkap berperan sebagai pembuat rekening, pengelola perusahaan fiktif. Serta pengirim perangkat yang digunakan untuk pencucian uang ke Malaysia. Polisi juga sudah mengeluarkan status daftar pencarian orang (DPO) dan mengajukan red notice Interpol terhadap para pelaku asing yang terlibat.

Strategi Promosi dan Trik Memikat Korban

Promosi dilakukan secara masif melalui iklan di Facebook dan media sosial lain yang menampilkan janji keuntungan fantastis antara 30 hingga 200 persen dengan risiko rendah. Lengkap dengan testimoni palsu dan tampilan platform yang profesional. Setelah tertarik, korban diarahkan menghubungi nomor WhatsApp yang mengaku sebagai mentor investasi. Kemudian dimasukkan ke grup WhatsApp eksklusif yang dijalankan oleh para pelaku.

Korban juga sempat mendapat hadiah berupa jam tangan dan tablet sebagai bentuk penguatan kepercayaan atas “investasi” mereka pada platform palsu. Dalam grup, pelaku memberikan materi ekonomi dan saham seolah autentik untuk membuat teori investasi yang disampaikan terlihat kredibel. Namun, semua itu hanyalah sandiwara belaka untuk mengelabui dan menahan dana korban.

Upaya Penanganan dan Imbauan dari Pihak Berwenang

Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim telah menangani kasus ini dengan melakukan penyelidikan dan penangkapan sejumlah tersangka serta memblokir rekening penampung uang hasil penipuan. Pihak bank, khususnya BCA, mendukung penuh upaya hukum dan mengimbau para nasabah agar selalu berhati-hati menjaga kerahasiaan data perbankan agar tidak menjadi korban serupa.

Masyarakat juga diingatkan untuk selalu memverifikasi legalitas dan reputasi lembaga investasi sebelum melakukan transfer dana. Serta tidak mudah percaya dengan janji keuntungan instan dan tawaran lewat WhatsApp yang mencurigakan. Literasi digital dan kesadaran terhadap berbagai modus penipuan yang terus berkembang sangat penting agar tidak menjadi korban selanjutnya.

Kesimpulan

Penipuan Kripto di WhatsApp merupakan modus kejahatan terorganisir yang memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memikat korban dengan janji keuntungan tidak masuk akal. Banyak korban kehilangan uang jutaan hingga ratusan juta rupiah akibat kelicikan sindikat ini yang melibatkan jaringan domestik dan internasional.

Keberhasilan penipuan ini juga didukung oleh strategi promosi yang agresif dan pendekatan personal yang mengelabui korban. Untuk percaya dan menyetorkan uang mereka ke platform palsu. Kerja sama pihak berwenang dan meningkatkan kesadaran masyarakat lewat edukasi digital adalah langkah penting untuk mencegah dampak buruk penipuan semacam ini di masa depan. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang hanya di LAPOR SITUS BO PENIPU.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.merdeka.com
  2. Gambar Kedua dari lingga.pikiran-rakyat.com
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Penipuan Kripto Berkedok Investasi di WhatsApp Menjerat Ribuan Korban! […]

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x