Cara Melaporkan Spam, Phishing, dan Malware Dengan Tepat

Melaporkan spam, phishing, dan malware bukan sekadar bentuk perlindungan diri ini juga langkah nyata untuk melindungi banyak orang lain dari potensi kerugian besar.

Cara Melaporkan Spam, Phishing, dan Malware Dengan Tepat

Masalahnya, tak semua orang tahu bagaimana melaporkan konten berbahaya tersebut dengan benar.

Dibawah ini akan membahas langkah tepat yang bisa kamu lakukan saat berhadapan dengan ancaman digital tersebut. Karena melawan kejahatan siber, tidak cukup hanya dengan menghapus atau mengabaikan perlu aksi nyata, agar tidak ada lagi korban berikutnya.

Apa Itu Spam, Phishing, dan Malware?

Sebelum melaporkan, penting untuk tahu dulu apa yang sedang kamu hadapi. Meski sering tumpang tindih, ketiganya punya ciri khas berbeda:

  • Spam: Pesan massal yang dikirim tanpa izin. Biasanya berupa promosi atau iklan mencurigakan. Tidak semua spam berbahaya, tapi bisa jadi pintu masuk untuk penipuan.
  • Phishing: Upaya penipuan dengan menyamar sebagai pihak terpercaya untuk mencuri data pribadi, seperti password, nomor kartu, atau OTP.
  • Malware: Perangkat lunak jahat yang bisa merusak, mencuri, atau mengendalikan sistem. Sering tersembunyi di balik tautan, file, atau aplikasi palsu.

Jika kamu menerima email dari “bank” yang meminta klik tautan untuk verifikasi akun, itu hampir pasti phishing. Jika kamu menemukan aplikasi mencurigakan yang mengakses kamera atau lokasi tanpa izin, bisa jadi itu malware.

Cara Melaporkan Email Spam dan Phishing

Email menjadi jalur favorit para pelaku kejahatan digital karena luas jangkauannya. Jika kamu menerima email mencurigakan, jangan langsung klik atau balas ikuti langkah berikut:

Gmail dan sebagian besar penyedia email modern punya fitur “laporkan phishing” atau “laporkan spam”, biasanya ada di ikon tiga titik atau menu “lainnya” pada setiap email.

Langkah-langkah:

Gmail:

  • Buka email mencurigakan.
  • Klik ikon tiga titik kanan atas.
  • Pilih “Laporkan phishing” atau “Laporkan spam”.

Outlook/Yahoo Mail:

  • Pilih email.
  • Klik ikon laporan/lindungi.
  • Pilih alasan (Spam, Phishing, dll).

Jika ingin lapor ke lembaga berwenang, kamu bisa juga kirim ulang (forward) email tersebut ke:

Pastikan jangan ubah subjek atau isi email saat meneruskan agar bukti tetap utuh.

Baca Juga: Waspada! Serangan Phishing di Indonesia Semakin Canggih & Terus Meningkat

Melaporkan Website Atau Aplikasi Berbahaya

Melaporkan Website Atau Aplikasi Berbahaya

Jika kamu menemukan situs web mencurigakan misalnya, halaman login palsu bank, situs kuis dengan hadiah mencurigakan, atau halaman download aplikasi aneh jangan klik sembarangan. Segera laporkan.

Laporan situs bisa dilakukan ke:

  • Google Safe Browsing: https://safebrowsing.google.com/safebrowsing/report_phish/.
  • Kemenkominfo (Indonesia): https://aduankonten.id.
  • Facebook atau Instagram: Gunakan fitur “Laporkan” pada postingan atau iklan mencurigakan.
  • Play Store / App Store:
  • Buka halaman aplikasi.
  • Scroll ke bawah.
  • Klik “Laporkan aplikasi”.

Jika kamu sempat mengunduh aplikasi yang dirasa mencurigakan, segera:

  • Nonaktifkan izin akses sensitif (kamera, lokasi, kontak).
  • Hapus aplikasi.
  • Jalankan pemindaian antivirus.
  • Ganti semua password penting.

Laporkan Pesan SMS, WA Mencurigakan

Kini banyak kasus phishing dan penipuan via SMS dan aplikasi pesan instan. Biasanya mereka mengaku dari perusahaan besar, meminta OTP, atau mengiming-imingi hadiah.

Cara lapor SMS mencurigakan:

  • Kirim ulang SMS ke Lapor 159 (telkomsel, XL, dll)
    Format: SPAM(spasi)NomorPengirim(spasi)Isi Pesan
  • Laporkan ke Kominfo: https://aduankonten.id
  • Blokir nomor melalui pengaturan perangkat

Untuk WhatsApp:

  • Buka obrolan
  • Klik titik tiga > “Lainnya” > “Laporkan”
  • Centang “Blokir dan hapus chat”

Untuk Telegram:

  • Tap profil pengirim
  • Scroll > Klik “Laporkan”
  • Pilih kategori pelanggaran (spam, phishing, dll)

Ingat, jangan pernah membalas pesan mencurigakan karena justru menandakan nomor kamu aktif dan membuka pintu spam lebih besar lagi.

Edukasi Diri dan Orang Sekitar

Langkah terakhir, dan mungkin paling penting: sebarkan kesadaran. Banyak korban spam dan phishing adalah orang yang tidak tahu bahaya sebenarnya. Mulai dari orang tua, rekan kerja, hingga teman sekolah mereka perlu tahu.

Beberapa langkah preventif:

  • Gunakan email terpisah untuk akun penting dan akun publik

  • Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di semua akun utama

  • Selalu periksa domain asli saat membuka email atau situs bank

  • Jangan klik tautan dari sumber tidak dikenal, meski terlihat meyakinkan

Semakin banyak orang sadar, semakin kecil peluang para pelaku digital untuk sukses. Dan kamu bisa jadi bagian dari perubahan itu.

Simak dan ikuti terus  Lapor Situs BO agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Utama dari tribratanews.polri.go.id
  • Gambar Kedua dari www.tempo.co