Teror Nomor 0899! Puluhan Mahasiswa Unud Jadi Sasaran Penipuan!
Puluhan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) menjadi korban teror panggilan penipuan dari nomor dengan awalan 0899.
Teror Nomor 0899 Panggilan tersebut diduga merupakan bagian dari upaya penipuan yang menargetkan mahasiswa dari berbagai fakultas, khususnya angkatan 2023 dan 2024. Pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian dan menuduh korban terlibat dalam kasus pencucian uang ilegal.
Salah satu korban, DS, mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah dan trauma mendalam akibat penipuan ini. Pihak Unud mengakui adanya indikasi kebocoran data dari salah satu situs web kampus yang menjadi penyebab insiden ini. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Lapor Situs BO Penipu.
Modus Operandi Pelaku
Pelaku penipuan menggunakan modus operandi yang licik dengan mengaku sebagai anggota kepolisian. Salah satu korban, DS, menerima telepon dari nomor tak dikenal pada 10 Juni 2025, di mana penelepon memperkenalkan diri sebagai anggota Polda Sumatera Utara biro keuangan Surabaya.
Pelaku menuduh DS terlibat dalam kasus pencucian uang ilegal dan bahkan melakukan interogasi melalui platform Zoom. Pelaku juga menuduh DS telah menjual identitasnya senilai Rp 200 juta.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah pelaku tampaknya memiliki akses ke data pribadi korban, seperti nama lengkap dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Mereka menyinggung pertanyaan tentang kehilangan kartu identitas dan kemudian menuduh korban menjual data diri mereka.
Terungkap juga bahwa pelaku menyebut nama fiktif ‘Puji Lestari’ sebagai pelaku sebenarnya dari kasus pencucian uang yang dituduhkan kepada korban. Modus ini tidak hanya menimpa DS, melainkan juga sejumlah mahasiswa lain melaporkan pengalaman serupa.
Dampak dan Kerugian yang Dialami Korban
Salah satu korban, DS, mengalami kerugian finansial yang sangat besar, mencapai hingga Rp 141 juta. Korban didesak untuk meminta uang kepada orang tuanya dengan berbohong bahwa mereka menerima beasiswa untuk mengurus perkara yang dituduhkan. Pelaku bahkan menggunakan logo Universitas Udayana untuk membuat dokumen beasiswa palsu demi meyakinkan korban.
Akibat penipuan ini, DS mengalami trauma mendalam dan hingga kini enggan berkomunikasi dengan orang lain. Skema penipuan ini meluas hingga hampir seluruh teman sekelas AS, seorang mahasiswa Fakultas Pertanian Unud, menerima panggilan serupa, dengan total sekitar 50 orang di kelasnya.
Teror ini juga dialami oleh mahasiswa dari fakultas lain, termasuk teknik, pertanian, teknologi pertanian, dan kedokteran, khususnya angkatan 2023 dan 2024. Ada juga laporan dari mahasiswa yang mengaku berasal dari universitas lain di Bali yang mengalami hal serupa.
Baca Juga: Jangan Tertipu! Cara Mengenali dan Menghindari Situs Berbahaya Online
Respon Universitas Udayana dan Upaya Pencegahan
Pihak Universitas Udayana, melalui Ketua Unit Komunikasi Publik Dewi Pascarani, telah memberikan pernyataan resmi terkait teror panggilan spam ini. Dewi Pascarani mengakui adanya indikasi kebocoran data dari salah satu situs web kampus sebagai sumber masalah.
Tim Unud telah bergerak mengidentifikasi masalah ini sejak Jumat, 13 Juni 2025, untuk menemukan sumbernya dan mengambil tindakan secepatnya guna mencegah kebocoran data lebih lanjut. Unud juga berkomitmen untuk meningkatkan standar keamanan pada setiap situs web dan sistem informasi di lingkungan kampus guna mengantisipasi kebocoran data di masa mendatang.
Selain itu, Dewi mengimbau seluruh mahasiswa dan civitas akademika Unud untuk lebih berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan Universitas Udayana. Ia menekankan pentingnya mengakses informasi hanya dari sumber resmi milik Universitas Udayana.
Pentingnya Peningkatan Kesadaran Keamanan Data Pribadi
Kasus penipuan yang menyasar mahasiswa Unud ini menyoroti urgensi peningkatan kesadaran akan keamanan data pribadi. Mengingat pelaku dapat memperoleh informasi pribadi seperti nama lengkap dan NIK, ini menunjukkan adanya celah keamanan yang perlu segera ditangani. Mahasiswa dan masyarakat umum harus selalu waspada terhadap panggilan atau pesan yang meminta informasi pribadi atau menuntut transfer uang, terutama jika mengatasnamakan instansi resmi.
Penting untuk memverifikasi kebenaran informasi melalui kanal resmi dan tidak mudah tergiur oleh tawaran beasiswa palsu atau ancaman hukum yang tidak jelas. Insiden ini menjadi pengingat bagi setiap individu untuk secara proaktif melindungi data pribadi mereka dan berhati-hati dalam setiap interaksi digital.
Kesimpulan
Teror penipuan yang menargetkan puluhan mahasiswa Unud melalui Teror Nomor 0899 merupakan kasus serius yang menimbulkan kerugian finansial dan trauma mendalam bagi korban. Modus operandi pelaku yang mengaku polisi dan memanfaatkan data pribadi korban menunjukkan tingkat kecanggihan yang mengkhawatirkan.
Meskipun Universitas Udayana telah mengakui adanya kebocoran data dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Insiden ini menggarisbawahi pentingnya edukasi berkelanjutan mengenai keamanan siber dan perlindungan data pribadi bagi seluruh civitas akademika.
Kerjasama antara pihak universitas, penegak hukum, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memerangi kejahatan siber semacam ini dan memastikan lingkungan digital yang lebih aman bagi semua. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Lapor Situs BO Penipu.